"As years go by, I race the clock with you."
Tadi pagi, bangun dari tidur gw membuka recent update dari smartphone gw.. dan temen gw ada yang mengupdate status seperti itu.. Jadi temen gw udh anniv utk tahun ke 3 :) *happy for you :)*
Gw suka status nya, sebenarnya hanya kalimat biasa tp cukup bermakna dalam.. Race the clock with you.. :)
Dan tadi pagi gw jadi berpikir, "kenapa dia bisa sampe sejauh itu ? bisa selama itu ? bagaimana bisa ? bagaimana cara nya ?"
Setelah berpikir seperti itu, gw baru berusaha menyadarkan diri dan seperti biasa beranjak online, waktu online, gw melihat ada temen gw yang mengshare link di FB gw.. berisi ttg sebuah cerita pendek yang sebenernya mengandung makna yang bagus menurut gw :)
Dimana kita harus bisa mengkomunikasikan dengan baik apa yang kita rasakan.. Tanpa berasumsi orang tersebut dapat mengetahui apa yang kita rasakan.. Karena pada dasarnya semua orang memang tak diberikan kemampuan untuk membaca pikiran orang lain sehingga apa yang kita rasakan belum tentu dapat diketahui orang lain, apa yang kita ingin, apa yang kita rasakan, dan apa yg tidak ingin kita lakukan.. :)
Tapi mengkomunikasikan apa yang kita rasakan bukan lah apa sesuatu yang mudah, karena pasti kita mempunyai faktor "x" yang membuat kita menahan untuk mengucapkannya / menyampaikannya.. Entah merasa tidak enak, takut menyinggung, takut melukai atau apalah itu, tapi justru X tersebut lah yang harus kita hindari karena secara tidak langsung kita telah menipu perasaan kita..Dengan diam dan diam..
Jadi kesimpulannya yang harus jadi pelajaran gw selanjutnya akan gw kutip dari link yang di share temen gw:
"Dari kisah ini kita bisa belajar tentang dua hal penting: komunikasi dan asumsi. Betapa banyak orang menderita hidupnya hanya karena dua hal ini, salah asumsi dan salah komunikasi. Buang jauh-jauh asumsi, dan utamakan komunikasi.
Komunikasikan keinginan, perasaan, pikiran kita dengan sebaik mungkin entah itu di rumah, di lingkungan kerja, di sekolah, di mana pun juga. Jika kita mampu memanfaatkan kekuatan komunikasi ini dengan baik, hidup kita akan terasa lebih mudah dan mungkin malah lebih baik. "
Tapi mengkomunikasikan apa yang kita rasakan bukan lah apa sesuatu yang mudah, karena pasti kita mempunyai faktor "x" yang membuat kita menahan untuk mengucapkannya / menyampaikannya.. Entah merasa tidak enak, takut menyinggung, takut melukai atau apalah itu, tapi justru X tersebut lah yang harus kita hindari karena secara tidak langsung kita telah menipu perasaan kita..Dengan diam dan diam..
Jadi kesimpulannya yang harus jadi pelajaran gw selanjutnya akan gw kutip dari link yang di share temen gw:
"Dari kisah ini kita bisa belajar tentang dua hal penting: komunikasi dan asumsi. Betapa banyak orang menderita hidupnya hanya karena dua hal ini, salah asumsi dan salah komunikasi. Buang jauh-jauh asumsi, dan utamakan komunikasi.
Komunikasikan keinginan, perasaan, pikiran kita dengan sebaik mungkin entah itu di rumah, di lingkungan kerja, di sekolah, di mana pun juga. Jika kita mampu memanfaatkan kekuatan komunikasi ini dengan baik, hidup kita akan terasa lebih mudah dan mungkin malah lebih baik. "
:)
thankyou to you..
because you teach me how to say
what I feel.. :)
I race the clock with you..
I race the clock with you..